MENGAKHIRKAN MAKAN PADA HARI IDUL ADHA SAMPAI SESEORANG KEMBALI DARI SHOLATNYA HANYALAH KHUSUS BAGI SESEORANG YANG BERKURBAN
Diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Majah dan selain keduanya dari Ibnu Buraidah dari bapaknya bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau tidaklah keluar menuju sholat Idul Fitri hingga beliau makan dan beliau tidak makan pada hari Nahr (Idul Adha) sampai beliau pulang dari sholat.
✍🏻 Berkata Ibnu Qudamah dalam kitab Mugni (2/275):
Yang sunnah adalah seseorang makan pada hari Idul Fitri sebelum keluar sholat dan pada sholat Idul Adha tidak makan sampai pulang dari sholat, dan ini pendapat mayoritas ulama, di antaranya: Ali, Ibnu Abbas, dan Malik, Syafii dan selainnya. Kita tidak mengetahui adanya perselisihan. . .
Sampai pada ucapan beliau:
berkata Ahmad:
dan pada hari Idul Adha, tidaklah dia makan sampai dia pulang dari sholat, dan ini bagi yang berkurban dikarenakan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau makan dari kurban beliau.
Adapun kalau dia tidak mempunyai kurban, maka tidak mengapa dia makan (sebelum selesai sholat).
Dan pada kitab Tuhfatul Ahwadzi (3/81) :
Sungguh Imam Ahmad telah mengkhususkan sunnah pengakhiran makan pada Idul Adha hanya bagi orang yang berkurban.
Berkata Azzailai dalam kitab Tabyiinul Haqoiq Syarh Kanzul Daqoiq (1/226) :
(sunnah pengakhiran makan ini) hanya bagi yang berkurban agar dia memakan hasil kurbannya. Adapun selainnya, maka tidak.
Ditulis oleh: Syaikh Abul Abbas Yasin Al Adeni rahimahullah
hari Selasa 8 Dzulhijjah 1436.
🌏 Kunjungi || http://bit.ly/2gmDDTy
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
📬 Diposting ulang hari Senin, 9 Dzulhijjah 1442 H / 19 Juli 2021 M
🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀
Tags:
Idul Adha