TANYA JAWAB RINGKAS PUASA ( BAGIAN 2 )
Dijawab oleh Al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad as-Sarbini hafizhahullah
8⃣ AYAH MENINGGAL, BELUM SEMPAT MEMBAYAR UTANG PUASA
Tanya:
Dalam bulan Ramadhan kemarin, bapak tidak puasa kurang lebih dua minggu karena sakit jantung. Setelah Idul Adha, bapak meninggal dan belum sempat mengganti puasanya. Bolehkah ahli waris menggantikan? Dengan berpuasa atau membayar fidyah?Jazakumullah khairan.
Dari: 081359XXXXXX
Jawab:
Diutamakan bagi ahli waris untuk mengqadhakannya atau menfidyahkannya dari harta peninggalannya, meski tidak wajib. Jika yang meninggal tidak memiliki harta warisan, tidak ada kewajiban untuk memfidyahkannya.
Hal itu jika bapak Anda sempat membaik dan kuat berpuasa, tetapi ternyata meninggal sebelum mengqadha.
Jika sakitnya berlanjut hingga meninggal, tidak disyariatkan bagi walinya melakukan hal itu, menurut pandangan yang rajih. Wallahu a’lam.
➰➰➰➰➰➰
9⃣ TIDAK SEMPAT QADHA PUASA KARENA PRAKTIKUM KULIAH
Tanya:
Sewaktu saya (perempuan) kuliah, saya pernah tidak menjalankan puasa Ramadhan 3—5 hari. Karena sibuk praktikum, saya tidak dapat mengganti puasa tersebut pada bulan lain sampai beberapa tahun kemudian. Apakah saya masih wajib membayar fidyah dan ganti puasa tersebut?
082271XXXXXX
Jawab:
Jika praktikum itu tidak menyebabkan Anda pada kondisi sangat tersiksa oleh puasa, khawatir binasa, atau termudaratkan karenanya, Anda tidak punya uzur untuk berbuka.
Bahkan, kuliah dan praktikum itu bukan hal yang wajib bagi Anda untuk dijadikan alasan berbuka karena sampai pada kondisi tersebut.
Jika demikian, yang rajih, orang yang berbuka tanpa uzur tidak disyariatkan mengqadha apalagi membayar fidyah.
Hal itu adalah dosa besar, wajib bagi pelakunya bertobat dan memperbanyak puasa sunnah serta amalan sunnah lainnya untuk mengimbanginya.
➰➰➰➰➰➰
🔟 SUNNAH PUASA SYAWAL
Tanya:
Apakah disunnahkan puasa pada hari kedua setelah idul fitri?
08528XXXXXXX
Jawab:
Yang disunnahkan adalah puasa 6 hari pada bulan Syawal mulai tanggal 2 Syawal hingga akhir Syawal, terserah dimulai puasa pada hari ke berapa.
➰➰➰➰➰➰
1⃣1⃣ WANITA HAMIL BERPUASA
Tanya:
Apa boleh wanita hamil (dua bulan kehamilan) berpuasa?
08532XXXXXXX
Jawab:
Wanita hamil wajib berpuasa, kecuali jika kondisinya lemah sehingga puasa berat baginya dan ia mengkhawatirkan dirinya atau risiko pada janin; boleh berbuka dan wajib mengqadha di luar bulan Ramadhan.
➰➰➰➰➰➰
1⃣2⃣ SAFAR DI BULAN RAMADHAN, PUASA ATAU TIDAK?
Tanya:
Ketika safar di bulan Ramadhan mana yang lebih utama, apakah berbuka (tidak berpuasa) dengan alasan mengambil rukhsah atau tetap berpuasa jika dirasa mampu?
Dari: +6285259XXXXXX
Jawab:
Musafir yang keadaannya sama saja baginya antara berpuasa dan tidak, yang afdal adalah yang termudah baginya terkait qadha puasanya.
◽️Jika berpuasa saat itu lebih mudah daripada mengqadha, afdal berpuasa.
◽️Jika mengqadha lebih mudah baginya, afdal berbuka. Ini yang rajih (kuat).
➰➰➰➰➰➰
1⃣3⃣ MENELAN INGUS SAAT BERPUASA
Tanya:
Apakah puasa batal disebabkan menelan ingus yang terasa di tenggorokan karena sedang sakit flu?
Dari +6281390XXXXXX
Jawab:
Ingus (dahak) yang langsung turun kekerongkongan lalu ditelan tidak membatalkan puasa karena tidak bisa dihindari.
Berbeda halnya jika turun ke mulut, harus diludahkan. Jika turun ke mulut lantas ditelan, akan membatalkan puasa, menurut pendapat yang rajih.
➰➰➰➰➰➰
1⃣4⃣ LAILATUL QADAR HANYA UNTUK YANG BERI’TIKAF?
Tanya:
Apakah benar bahwa keutamaan lailatul qadar hanya didapatkan oleh mereka yang beri’tikaf?
Dari: Rahmat -Situbondo
Jawab:
Hal itu tidak benar. Rasul Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa beribadah (shalat tarawih) dimalam lailatul qadar karena iman dan pahala, akan diampuni baginya dosa-dosanya yang lalu,”(*)
tanpa mempersyaratkan harus i’tikaf.
ـــــــــــــــــــ
(*) مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
📨 Sumber:
Tanya Jawab Majalah Asy-Syari'ah
••••
📬 Diposting ulang hari Kamis, 7 Ramadhan 1441 H / 30 April 2020 M