🚇 BILA CADAR BUDAYA ARAB; TENTU PARA WANITA
MUSYRIKIN JAHILIYAH SUDAH BERCADAR SEBELUM
AYAT UNTUK BERHIJAB TURUN
MUSYRIKIN JAHILIYAH SUDAH BERCADAR SEBELUM
AYAT UNTUK BERHIJAB TURUN
Dari Shafiyyah bintu Syaibah, beliau berkata, 'Aisyah radhiyallahu 'anha menyatakan :
لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ : { وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ } أَخَذْنَ
أُزْرَهُنَّ، فَشَقَّقْنَهَا مِنْ قِبَلِ الْحَوَاشِي، فَاخْتَمَرْنَ بِهَا.
أُزْرَهُنَّ، فَشَقَّقْنَهَا مِنْ قِبَلِ الْحَوَاشِي، فَاخْتَمَرْنَ بِهَا.
"Saat turun firman Allah ta'ala :
وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ
"Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung hingga ke dadanya." [ QS. An-Nuur : 31]
Para wanita langsung mengambil kain yang mereka miliki lalu merobek ujung-ujungnya, kemudian mereka gunakan untuk kerudung dan menutupi wajah."
HR. Al Bukhari (4758)
SEBELUM ISLAM DATANG, TERNYATA KERUDUNG DALAM BUDAYA ARAB HANYA MENUTUPI BAGIAN BELAKANG.
Salah seorang pakar tafsir dan Bahasa Arab di masanya, Imam Abu Zakariya Yahya bin Ziyad Al Farro' (w. 206 h) rahimahullah mengatakan :
كانوا في الجاهلية تسدل المرأة خمارها من ورائها، وتكشف ما قدامها، فأمرن بالاستتار
"Di masa jahiliyah, para wanita mengulurkan kerudung hanya pada bagian belakang tubuh dan membiarkan bagian depan terbuka. Maka datang Islam memerintahkan agar juga menutupi bagian depan." (Fathul Bari, VIII/490)
Dari uraian di atas menjadi jelaslah; mana yang budaya asli arab dan mana yang ajaran Islam.
Semoga para wanita kita dibukakan hati untuk menjalankan syari'at suci ini atau minimal tidak bersikap negatif terhadap yang mengamalkannya.
✍ Jalur Masjid Agung @Kota Raja
-- Hari Ahadi, selesai jelang istirahat malam 17 Dzulhijjah 1439 / 28 Agustus 2018 @nasehatetam
••••
📬 Diposting ulang hari Jum'at, 4 Rabi'ul Awwal 1441 H / 1 November 2019 M