Pertemuan : 98
KAJIAN FIKIH
Dari kitab:
AL-FIQH AL-MUYASSAR
(FIKIH PRAKTIS)
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد:
BAGIAN KETUJUH:
HUKUM SHALAT (SUNNAH) APABILA TELAH DIKUMANDANGKAN IQAMAT UNTUK SHALAT WAJIB BERJAMAAH
Apabila muadzin mulai beriqamat untuk shalat fardhu, maka tidak boleh seorang pun mulai mengerjakan shalat sunnah, maka dia akan tersibukkan dengan shalat sunnah yang dikerjakannya sendirian dan meninggalkan shalat fardhu yang dikerjakan secara berjamaah.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم:
إذا أقيمت الصلاة فلا صلاة إلا مكتوبة.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم melihat seorang laki-laki sedang shalat, sedangkan muadzin telah mengumandangkan iqamat untuk shalat subuh, maka beliau bersabda kepadanya,
أتصلي صبح أربعا؟!
Adapun jika muadzin mulai iqamat setelah orang yang shalat sunnah telah mengerjakan shalatnya, maka hendaklah dia menyempurnakan shalatnya dengan ringan agar mendapatkan keutamaan takbiratul ihram bersama imam, dan segera masuk ke dalam shalat fardhu.
Sebagian ulama berpendapat:
Jika orang yang shalat sunnah masih berada di rakaat pertama, maka hendaklah dia memutuskan shalatnya.
Dan jika berada di rakaat kedua, maka hendaklah dia menyempurnakan shalatnya dengan ringan, dan segera masuk dalam jamaah.
BAB KEDELAPAN:
Bersambung insya Allah
Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada hari Rabu, 1 Shafar 1440 H / 10 Oktober 2018 M
Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan melalui admin grup masing-masing.
Barakallahu fikunna
#NAMuyassar #NAM98
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
🖥 Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars kitab Al-Fiqhu Al-Muyassar, silakan mengunjungi:
Channel Telegram:
Website:
● http://www.nisaa-assunnah.com
🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀