KAJIAN FIKIH
Dari kitab:
Fiqh Al-Mar`ah Al-Muslimah
Penulis:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin _رحمه الله_
بسم الله الرحمن الرحيم
:الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد
Kita sampai pada
SHALAT WITIR
Witir adalah shalat sunnah muakkadah, bahkan sebagian berpendapat, bahwa witir adalah shalat sunnah yang sangat muakkadah (penting).
Sehingga Imam Ahmad berkata,
*من ترك الوتر فهو رجل سوء، لا ينبغي أن تقبل له شهادة.*
"Barang siapa meninggalkan witir, maka dia orang yang jelek, tidak sepantasnya diterima persaksiannya."
Ini semua menunjukkan PENTINGNYA shalat witir.
WAKTUNYA
Waktu shalat witir antara shalat ISYA dan FAJAR/SHUBUH.
Sama saja apakah shalat Isya tepat pada waktunya, atau shalat Isya yang dijamak taqdim dengan Maghrib (yakni shalat Isya dikerjakan di waktu Maghrib sebagai jamak taqdim, pen.).
Karena waktu shalat witir dimulai sejak shalat Isya, sebagaimana diriwayatkan dari Nabi صلى الله عليه وسلم, bahwa beliau bersabda,
*إن الله أمركم بصلاة هي خير لكم من حمر النعم، صلاة الوتر، ما بين صلاة العشاء إلى أن يطلع الفجر.*
"Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kalian untuk shalat yang (pahalanya) lebih baik bagi kalian dari unta-unta merah, yaitu shalat witir, (waktunya) di antara shalat Isya sampai terbit fajar (shubuh)." (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
AKHIR WAKTU shalat witir, yaitu sebelum fajar shubuh, berdasarkan sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم,
*فإذا خشي أحدكم الصبح صلى واحدة، توتر له ما قد صلى.*
"Maka apabila salah seorang dari kalian khawatir datang waktu shubuh, hendaklah dia shalat satu rakaat, sebagai shalat witir dari shalat yang telah dia kerjakan." (Muttafaqun 'alaih)
Adapun sebagian riwayat dari ulama salaf yang berpendapat adanya shalat witir antara adzan dan iqamah waktu fajar shubuh, maka itu amal yang menyelisihi sunnah, dan tidak ada hujjah/dalil dari perkataan seseorang yang bisa diterima setelah perkataan Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
Maka shalat witir berakhir ketika terbit fajar shubuh.
Apabila telah datang shubuh, sedangkan kamu belum shalat witir, maka JANGAN shalat Witir.
Akan tetapi apa yang seharusnya dilakukan?!
JAWABANNYA:
Hendaklah engkau shalat DHUHA, witir yang GANJIL kamu GENAPKAN dengan menambah satu rakaat.
Jika kamu terbiasa shalat witir SATU rakaat, maka shalatlah DHUHA DUA rakaat,
shalat witir TIGA rakaat, maka shalat DHUHA EMPAT rakaat, shalat witir LIMA rakaat, maka shalat DHUHA ENAM rakaat.
Hal ini berdasarkan hadits Aisyah رضي الله عنها, bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم,
*كان إذا غلبه نوم أو وجع عن قيام الليل، صلى من النهار ثنتي عشرة ركعة.*
"Apabila beliau tertidur atau sakit sehingga tidak shalat malam, maka beliau shalat dua belas rakaat di waktu siang."
orang yang mampu bangun di akhir malam, maka yang AFDHAL baginya adalah mengakhirkan shalat witir, sebab shalat di akhir malam itu afdhal dan disaksikan oleh para malaikat.
Dan orang yang khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, hendaklah dia shalat witir SEBELUM tidur.
JUMLAH SHALAT WITIR
Bersambung insya Allah
Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Selasa, 10 Jumadil Awal 1438 H / 7 Februari 2017 M.
Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan ketika jadwal Tanya Jawab hari Kamis dan Jum'at awal bulan.
Barakallahu fikunna
Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Fiqh Al-Mar`ah Al-Muslimah yang telah berlalu, silakan mengunjungi:
Website
● http://www.nisaa-assunnah.com
Channel Telegram
● http://t.me/nisaaassunnah
● http://t.me/fiqihwanitamuslimah
Nisaa` As-Sunnah