KAJIAN FIKIH
Dari kitab:
Fiqh Al-Mar'ah Al-Muslimah
Penulis:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله
بسم الله الرحمن الرحيم
:الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد
ISI DOA QUNUT
Doa qunut diawali dengan membaca,
اللهم إنا نستعينك ونستهديك، ونستغفرك، ونتوب إليك، ونؤمن بك، ونتوكل عليك، ونثني عليك الخير كله، ونشكرك ولا نكفرك، اللهم إياك نعبد، ولك نصلي ونسجد، وإليك نسعى ونحفد، نرجو رحمتك، ونخشى عذابك، إن عذابك الجد بالكفار ملحق
"Ya Allah sesungguhnya kami memohon pertolongan-Mu dan kami memohon hidayah-Mu, kami mohon ampunan-Mu, dan kami bertaubat kepada-Mu, kami beriman kepada-Mu, dan kami tawakal kepada-Mu, kami memuji-Mu atas semua kebaikan, kami bersyukur kepada-Mu dan kami tidak mengkufuri-Mu.
Ya Allah, hanya kepada-Mu kami beribadah, untuk-Mu kami shalat dan sujud, kami berharap rahmat-Mu, dan kami takut adzab-Mu, sesungguhnya adzab-Mu yang keras pasti menimpa kepada orang-orang kafir."
Ini bacaannya dengan bahasa Indonesia:
"Allahumma innaa nasta'iinuka wanastahdiika, wanastaghfiruka, wanatuubu ilaika, nu'minu bika, wanatawakkalu 'alaika, wanutsnii 'alaikal khoiro kullahu, wanasykuruka walanakfuruka. Allahumma iyyaaka na'budu walaka nushalli wanasjud, wailaika nas'aa wanahfid, narju rahmataka, wanakhsyaa 'adzaabaka, inna 'adzaabakal jiddu bil kuffaari mulhiq."
...اللهم اهدني فيمن هديت
Begitulah pendapat Al-Imam Ahmad رحمه الله.
Kalimat yang pertama berisi puji-pujian kepada Allah, dan pujian hendaklah didahulukan sebelum doa, sebab puji-pujian kepada Allah sebagai pembuka pintu doa.
Lafazh اللهم (Allahumma) asalnya adalah: يا الله (ya Allah), akan tetapi huruf يا sebagai huruf panggilan diganti dengan huruf م (mim), dan huruf mim merupakan isyarat pada jamak (terkumpulnya) kalbu (yakni fokus) dalam doa, karena huruf mim menunjukkan jamak.
Adapun bacaan:
...اللهم اهدني
Ini dibaca ketika shalat SENDIRIAN.
Adapun seorang IMAM, hendaklah membaca dengan kalimat,
...اللهم اهدنا
Dan telah diriwayatkan dari Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda,
.من أم قوما فخص نفسه بالدعاء فقد خانهم
"Barang siapa mengimami suatu kaum, lalu dia mengkhususkan doa untuk dirinya sendiri, maka sungguh dia telah mengkhianati mereka." (Hadits dhaif riwayat Abu Dawud dan At-Tirmidzi, dan didhaifkan oleh Al-Albani رحمه الله dalam Dhaiful Jami' 6334)
Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Selasa, 22 Jumadil Akhir 1438 H / 21 Maret 2017 M.
Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan melalui admin grup masing-masing.
Barakallahu fikunna
Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Fiqh Al-Mar'ah Al-Muslimah yang telah berlalu, silakan mengunjungi:
Website
● http://www.nisaa-assunnah.com
Channel Telegram
● http://t.me/nisaaassunnah
● http://t.me/fiqihwanitamuslimah
Nisaa' As-Sunnah