Kajian Tauhid Kitab Tsalatsatul Ushul (Pertemuan 36) : Beribadahlah Kalian Kepada Rabb yang Telah Menciptakan Kalian

Beribadahlah Kalian Kepada Rabb yang Telah Menciptakan Kalian


KAJIAN TAUHID
Dari kitab:
Tsalatsatul Ushul
(Tiga Landasan Utama)
Penulis:
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab _رحمه الله تعالى_
Syarah/Penjelasan oleh:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin _رحمه الله_


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد:

Saudaraku seiman, semoga rahmat Allah dilimpahkan untukku dan untuk kalian semua. Amin.

Akhawati fillah kita lanjutkan kajian TAUHID, masih pada ushul yang pertama, yakni MENGENAL ALLAH azza wajalla. 

Kita sampai pada MATAN/ISI KITAB:

قوله تعالى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ

"Allah ta'ala berfirman, 'Wahai manusia, beribadahlah kepada Rabb kalian yang telah menciptakan kalian'." (QS. Al-Baqarah: 21)

SYARAH/PENJELASAN:

Sebuah PANGGILAN yang ditujukan kepada semua manusia dari keturunan Adam (Allah ta'ala memanggil dengan menyeru, 'Wahai manusia!'. Keterangan pen.)

Allah azza wajalla memerintahkan mereka untuk beribadah kepada-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Maka hendaklah mereka tidak membuat tandingan-tandingan (sekutu-sekutu) bagi Allah.

Dan Allah ta'ala menjelaskan bahwa
hanya Dia yang berhak untuk diibadahi, karena
Dia adalah Pencipta satu-satunya, tidak ada sekutu bagi-Nya.

اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم

"Beribadahlah kalian kepada Rabb yang telah menciptakan kalian."

Yakni ini merupakan sifat yang menjelaskan alasan perkataan sebelumnya,  yakni beribadahlah kepada Allah,  karena Allah adalah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian. 

Jadi karena Allah adalah RABB yang MAHA PENCIPTA, maka WAJIB kalian beribadah kepada-Nya.

Oleh karena itu kami katakan bahwa, "Wajib bagi semua orang yang mengakui Rububiyyah Allah untuk beribadah kepada Allah saja, jika tidak, maka dia bertentangan dengan pengakuannya terhadap Rububiyyah Allah."

Kembali pada MATAN KITAB:

وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Dan (telah menciptakan) orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa."

SYARAH/PENJELASAN:

Yakni agar kalian memperoleh kedudukan TAKWA. 

TAKWA adalah 
menjadikan sebuah tameng/ perisai (pelindung) dari adzab Allah ta'ala, dengan cara mengerjakan perintah-perintah-Nya dan
menjauhi larangan-larangan-Nya.

MATAN KITAB:

الَّذِي جَعَلَ لَكُمْ الْأَرْضَ فِرَشًا وَالسَّمآءَ بِنَاءً

"(Allah) yang telah menciptakan untuk kalian bumi sebagai hamparan dan langit sebagai atap."

SYARAH:

Yakni Allah ta'ala telah  menjadikan BUMI sebagai hamparan dan dataran yang terbentang, sehingga kita manusia bisa menikmati kehidupan di atas bumi tanpa mengalami kesulitan dan kelelahan, sebagaimana seseorang tidur di atas hamparannya/kasurnya.

وَالسَّمَاءَ بِنَاءً

"Dan langit sebagai atap."

Yakni LANGIT sebagai atap yang berada di atas kita, karena atap berada di atas. Sehingga langit sebagai atap untuk penduduk bumi, dan atap yang dijaga/dilindungi.

Sebagaimana firman Allah ta'ala,

وَجَعَلْنَا السَّمَاءَ سَقْفًا مَّحْفُوظًا ۖ وَهُمْ عَنْ آيَاتِهَا مُعْرِضُونَ 

"Dan Kami menjadikan langit sebagai atap yang terlindungi, sedangkan mereka berpaling dari tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang ada padanya." (QS. Al-Anbiya`: 32)

MATAN KITAB:

وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَآءً

"Dan Dia turunkan air dari langit."

SYARAH:

Yakni Allah telah menurunkan air yang suci dari tempat yang tinggi dari awan (yakni air hujan).

Sebagaimana firman Allah ta'ala,

لَّكُم مِّنْهُ شَرَابٌ وَمِنْهُ شَجَرٌ فِيهِ تُسِيمُونَ

"Untuk kalian (air hujan), sebagian untuk minum dan sebagian untuk menumbuhkan pohon/tanaman sehingga kalian bisa menggembalakan ternak di dalamnya." (QS. An-Nahl: 10)

MATAN KITAB:

فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَّكُمْ

"Maka dengan air itu Dia mengeluarkan buah-buahan sebagai rezeki untuk kalian."

SYARAH:

Yakni suatu pemberian untuk kalian. Dan di ayat lain:

مَّتَاعًا لَّكُمْ وَلِأَنْعَامِكُمْ

"Untuk kesenangan kalian dan untuk binatang-binatang ternak kalian." (QS. 'Abasa: 32)

MATAN KITAB:

 فَلاَ تَجْعَلُوا لِلّٰهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

"Maka janganlah kalian menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kalian mengetahui."  (QS. Al-Baqarah: 21-22)

SYARAH:

Yakni janganlah kalian jadikan sekutu-sekutu bagi Allah Dzat yang telah:
menciptakan kalian,
menciptakan orang-orang sebelum kalian, 
menjadikan bumi sebagai hamparan untuk kalian,
dan langit sebagai atap,
menurunkan air dari langit untuk kalian,
menumbuhkan buah-buahan untuk kalian.

Maka janganlah kalian menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah yang kalian ibadahi seperti kalian ibadah kepada Allah,  atau kalian cintai seperti kalian mencintai Allah, karena hal itu TIDAK PANTAS kalian lakukan, baik menurut akal maupun menurut syariat.

وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

"Sedangkan kalian mengetahui."

Yakni kalian sudah mengetahui bahwa Allah 
tidak punya tandingan/sekutu.
Dan di tangan Allah satu-satunya kekuasaan 
mencipta,
memberi rezeki, dan
mengatur.

MAKA JANGANLAH KALIAN MENJADIKAN SEKUTU BAGI ALLAH DALAM BERIBADAH

Keterangan pen.:

"Jika kita memerhatikan firman Allah dalam Al-Qur'an, maka kita akan selalu mendapati metode tarbiyah dari Allah ta'ala sebagai berikut:

Sebelum Allah memerintahkan untuk BERIBADAH hanya kepada Allah, maka terlebih dahulu Allah jelaskan tentang
1. TAUHID RUBUBIYYAH
Yakni Allah ta'ala menjelaskan tentang kekuasaan-Nya dalam 
mencipta,
memberi rezeki, dan
mengatur semesta alam, Dia sendiri tanpa ada sekutu maupun tandingan.

Setelah manusia faham, mengerti, dan mengetahui TAUHID RUBIYYAH tersebut, barulah kemudian Allah perintahkan yang berikutnya, yaitu:
2. TAUHID ULUHIYYAH
Yakni perintah BERIBADAH hanya kepada Allah.
Sebagaimana dalam Rububiyyah-Nya Allah sendiri tanpa ada sekutu baginya, maka Allah meminta diibadahi sendiri tanpa disekutukan dalam ibadah.

Maka perhatikan ayat ini, Surah Al-Baqarah: 21 -22 yang berisi penjelasan tentang 
tauhid Rububiyyah
tauhid Uluhiyyah.

Ayat ditutup dengan 
JANGAN MENJADIKAN SEKUTU BAGI ALLAH, PADAHAL KALIAN TELAH MENGETAHUI.
Yakni mengetahui tentang RUBUBIYYAH ALLAH, yang telah diterangkan pertama kali sebelum memerintahkan untuk ULUHIYYAH (beribadah) hanya kepada Allah." (selesai Keterangan pen.)

MATAN KITAB:

:قال إبن كثير
                  
Bersambung insya Allah

Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Kamis, 17 Shafar 1438 H / 17 November 2016

Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan ketika jadwal Tanya Jawab hari Kamis dan Jum'at pekan pertama bulan depan.

Barakallahu fikunna

====================

Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Tsalatsatul Ushul yang telah berlalu, silakan mengunjungi:

Website 
      ● http://www.nisaa-assunnah.com
      ● http://annisaa.salafymalangraya.or.id

Channel Telegram
      ● http://tlgrm.me/nisaaassunnah
      ● http://tlgrm.me/tsalatsatulushul
  

Nisaa` As-Sunnah
Lebih baru Lebih lama