KAJIAN FIKIH
Dari kitab:
AL-FIQHU AL-MUYASSAR
(FIKIH PRAKTIS)
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد:
Akhawati fillah, kita lanjutkan kajian kita, Al-Fiqhul Muyassar, kita sampai pada bagian keempat dari Bab WUDHU:
Bagian keempat tentang FARDHU-FARDHU WUDHU ada enam, poin 1-5 sudah kita kaji, sekarang kita lanjutkan poin 6.
MUWALAH
Yakni membasuh anggota wudhu secara langsung (bersambung) setelah membasuh anggota sebelumnya tanpa menunda.Karena Nabi صلى الله عليه وسلم berwudhu secara berkesinambungan.
Dalilnya hadits Khalid bin Ma'dan رضي الله عنه,
*أن النبي صلى الله عليه وسلم رأى رجلا يصلي وفي ظهر قدمه لمعة قدر الدرهم لم يصبها الماء فأمره أن يعيد الوضوء*
"Bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم melihat seorang laki-laki shalat sedangkan di punggung kakinya ada bulatan hitam sebesar uang dirham yang tidak terkena air wudhu, maka beliau memerintahkannya untuk mengulang wudhunya." (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Kata *لمعة* (bulatan hitam) maknanya: tempat (anggota) yang tidak terkena air ketika berwudhu atau mandi.
SUNNAH-SUNNAH WUDHU
Ada beberapa perbuatan yang disunnahkan untuk dilakukan ketika berwudhu:
orang yang melakukannya mendapat pahala, dan
orang yang meninggalkan tidak berdosa.
Perbuatan-perbuatan itu disebut SUNNAH-SUNNAH WUDHU, yaitu:
TASMIYAH
Membaca basmalah di awal wudhu, berdasarkan sabda Nabi صلى الله عليه وسلم,
*لا وضوء لمن لم يذكر اسم الله عليه*
"Tidak sempurna wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah." (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Al-Hakim)
Berdasarkan sabda Nabi صلى الله عليه وسلم,
*لولا أن أشق على أمتي لأمرتهم بالسواك مع كل وضوء*
"Seandainya aku tidak (khawatir) memberatkan umatku, sungguh aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali berwudhu." (HR. Bukhari)
Berdasarkan perbuatan Nabi صلى الله عليه وسلم, karena beliau membasuh kedua telapak tangannya tiga kali sebelum berwudhu, sebagaimana yang diriwayatkan dalam sifat wudhu beliau.
BERKUMUR DAN ISTINSYAQ
Istinsyaq adalah menghirup air ke hidung secara mendalam untuk orang yang tidak berpuasa.
Telah diriwayatkan dalam sifat wudhu beliau,
*فمضمض واستنثر*
Dan berdasarkan sabda beliau صلى الله عليه وسلم,
*وبالغ في الإستنشاق إلا أن يكون صائما*
"Dan bersungguh-sungguhlah dalam istinsyak (menghirup air ke hidung), kecuali ketika kamu puasa." (HR. Abu Dawud dan An-Nasa`i)
Sehingga air masuk ke dalam jenggot, berdasarkan perbuatan Nabi صلى الله عليه وسلم,
*كان إذا توضأ يدلك ذراعيه*
"Beliau apabila berwudhu menggosok kedua lengan beliau." (HR.Ibnu Hibban, Al-Baihaqi, Al-Hakim, Ibnu Khuzaimah, dan Imam Ahmad.
*كان يدخل الماء تحت حنكه فخلل به لحيته*
"Beliau memasukkan air ke bawah janggutnya lalu menyela-nyela jenggotnya." (HR. Abu Dawud)
pada kedua tangan dan kedua kaki, berdasarkan perbuatan Nabi صلى الله عليه وسلم:
*كان يحب التيامن في تنعله وترجله وطهوره وفي شأنه كله*
"Beliau suka mendahulukan yang kanan ketika memakai sandal, menyisir rambut, bersuci, dan dalam segala urusan beliau." (HR. Muttafaqun 'alaih)
untuk wajah
kedua tangan, dan
kedua kaki.
Yang wajib adalah SEKALI, dan sunnah TIGA KALI
Berdasarkan perbuatan Nabi صلى الله عليه وسلم sebagaimana yang telah diriwayatkan secara shahih dari beliau :
*أن النبي صلى الله عليه وسلم توضأ مرة مرة، ومرتين مزتين، وثلاثا ثلاثا*
"Bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم berwudhu (membasuh anggota wudhu) sekali, sekali, dua kali, dua kali, dan tiga kali, tiga kali." (HR. Muttafaqun 'alaih)
Berdasarkan sabda Nabi صلى الله عليه وسلم,
ما منكم أحد يتوضأ فيسبغ الوضوء، ثم يقول: *أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُه*ُ، إلا فتحت له أبواب الجنة الثمانية، يدخل من أيها شاى
"Tidaklah salah seorang dari kalian berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian dia mengucapkan, 'Aku bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi selain Allah semata, tidak ada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, kecuali akan dibukakan untuknya delapan pintu surga, dia akan memasukinya dari pintu mana saja yang dia kehendaki'." (HR. Muslim)
*اللّٰهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ.*
"Ya Allah, jadikan aku termasuk orang-orang yang bertaubat, dan jadikan aku termasuk orang-orang yang bersuci."
Tambahan ini dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwa` Al-Ghalil, no. 96
PEMBATAL-PEMBATAL WUDHU
Bersambung insya Allah
Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada hari Rabu, 2 Shafar 1438 H / 2 November 2016 M
Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan ketika jadwal Tanya Jawab, hari Kamis dan Jum'at besok.
Barakallahu fikunna
Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars kitab Al-Fiqhu Al-Muyassar, silakan mengunjungi:
Website:
● www.nisaa-assunnah.com
● http://annisaa.salafymalangraya.or.id
Channel Telegram:
● http://tlgrm.me/nisaaassunnah
● http://tlgrm.me/fiqihmukminah
Nisaa` As-Sunnah