KAJIAN TAUHID
Dari kitab:
Tsalatsatul Ushul
(=Tiga Landasan Utama)
Penulis:
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab رحمه الله تعالى
Syarah/Penjelasan oleh:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد:
Akhawati fillah, kita lanjutkan kajian tauhid, kembali kepada matan berikut ini:
فإذا قيل لك: ما الأصول الثلاثة التي يجب على الإنسان معرفتها؟
Apabila ditanyakan kepadamu: Apakah tiga landasan utama yang wajib diketahui oleh manusia?
SYARAH/PENJELASAN:
Kata 'ushul' bentuk jamak dari kata 'ashl' (=pokok) yaitu: sesuatu yang dibangun di atasnya sesuatu yang lain.
Maka pokok dinding adalah pondasinya, dan pokok pohon adalah akarnya.
Allah ta'ala berfirman,
{أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ}
"Tidakkah kalian perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat thayyibah (kalimat tauhid) seperti pohon yang baik, akarnya kokoh dan cabangnya menjulang ke langit." (QS. Ibrahim: 24)
siapa Rabb-mu?
apa agamamu?, dan
siapa Nabimu?
Penulis رحمه الله menampilkan permasalahan ini dalam bentuk 'pertanyaan', agar seseorang lebih perhatian terhadapnya, sebab ini adalah permasalan besar dan pokok-pokok yang penting, oleh karena itu penulis mengatakan,
"Sesungguhnya inilah AL-USHUL ATS-TSALATSAH yang wajib diketahui oleh manusia, karena perkara-perkara pokok inilah yang akan ditanyakan kepada seseorang di dalam kuburnya ketika dia telah dikubur dan teman-temannya telah meninggalkannya, maka datanglah dua malaikat, kemudian mendudukkannya, lalu keduanya bertanya kepadanya,
من ربك؟ ? Siapa Rabbmu
ما دينك؟ ? Apa agamamu
من نبيك؟ ? Siapa nabimu
Adapun seorang mukmin akan menjawab,
Rabbku adalah Allah
Agamaku Islam, dan
Nabiku adalah Muhammad
Sedangkan orang yang ragu imannya atau orang munafik akan menjawab,
"Hah..hah..saya tidak tahu, saya mendengar manusia mengatakan sesuatu lalu saya ikut mengatakannya!"
Keterangan pen.:
Jawaban dalam kubur dari orang munafik dan orang yang ragu dalam imannya, sama seperti jawaban orang-orang yang TAKLID, hanya meniru-niru kebanyakan orang, sehingga di dalam kubur mereka dilupakan dan tidak bisa menjawab pertanyaan dua malaikat.
Oleh karena itu TAUHID harus diamalkan berdasarkan ILMU yang WAJIB dipelajari, bukan dengan taklid.
Maka TAUHID yang dipahami dan diamalkan berdasarkan ILMU seperti PONDASI yang kuat melekat dalam kalbu ketika di dunia sampai di akhirat bahkan di dalam kubur.
Selesai syarah
Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Kamis, 15 Dzulqa'dah 1437 H / 18 Agustus 2016
Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan ketika jadwal Tanya Jawab hari Kamis dan Jum'at pekan pertama bulan depan.
Barakallahu fikunna
====================
Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Tsalatsatul Ushul yang telah berlalu, silakan mengunjungi:
Website
● http://annisaa.salafymalangraya.or.id
Channel Telegram
● http://bit.ly/nisaaassunnah
● http://bit.ly/tsalatsatulushul
Nisaa` As-Sunnah