al-'Allamah Shalih al-Fauzan hafizhahullah
Pertanyaan :
Hari-hari ini banyak disebarkan melalui media-media ajakan untuk beristighfar dan bertaubat pada Akhir Tahun Hijriyah, serta mengucapkan selamat dengan datangnya Tahun Baru?
Jawab
"Semua itu BID'AH. Sebenarnya tidak ada Tahun Baru, itu sekedar istilah. Tidak ada tahun baru. Setiap hari mungkin saja engkau menyempurnakan tahun dari umurmu, setiap hari, setiap bulan, dan setiap pekan, sesuai dengan waktu kelahiranmu, tidak terikat dengan bulan Muharram.
Namun itu (penyebutan tahun baru) hanyalah istilah.
Dulu Khalifah 'Umar - radhiyallahu 'anhu - bermusyawarah dengan para shahabat, karena berdatangan kepada beliau surat-surat dinas dari para gubernur dan pegawai beliau tanpa ada tanggalnya, sehingga tidak diketahui kapan surat tersebut ditulis. Maka beliaupun bermusyawarah dengan para shahabat.Padahal ketika itu kalender miladi/masehi sudah ada. Namun beliau dan para shahabat TIDAK mau ikut-ikutan Yahudi dan Nashara.
Maka pendapat mereka sepakat untuk membuat penanggalan berdasarkan hijrah Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam - karena hijrah merupakan peristiwa terbesar dalam Islam. Maka dijadikanlah peristiwa tersebut sebagai awal kalender hijriyyah, karena suatu mashlahah dan kebutuhan.
Sehingga tidak ada pengkhususan tahun hijriyah dengan ucapan selamat, tidak pula dikhususkan dengan do'a tertentu. Karena itu tidak ada dasarnya. Jadi itu BID'AH.