Dari Abu Qatadah _radhiallahu 'anhu_ berkata, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
«صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَه»
"Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah menghapus (dosa) setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang." [HR Muslim no. 1162 - syarh (3/167)]
Bagaimana puasa Arafah bisa menghapuskan satu tahun yang akan datang, sedangkan kita belum berbuat apa-apa di tahun yang akan datang?
Berkata Al-Imam Al-Munawi _rahimahullah_:
1. Allah akan menjaga dia dari berbuat dosa pada tahun tersebut.
2. Allah akan memberikan pahala yang dapat menjadi kafarah (penghapus) bagi dosa-dosanya.
3. Atau Allah akan menghapus dosa-dosanya secara hakiki sekalipun dia berbuat dosa di tahun tersebut sehingga penghapus dosa didahulukan (pemberiannya) atas yang dihapus.
Lihat, Faidhul Qadir karya Al-Munawi (4/230).
Disusun oleh: Muhammad Sholehuddin Abu Abduh عَفَا اللّٰهُ عَنْهُ.
Broadcast by :
Ahlus Sunnah Karawang;
Channel MutiaraASK,
http://tlgrm.me/MutiaraASK
Website ASK,
http://bit.ly/BlogASK
BBM Mutiara Salaf,
Pin:54ABD49E | Channel:C001C7FFE
#hikmah #puasa_arafah #dzulhijjah
Diposting ulang hari Jum'at, 7 Dzulhijjah 1437 H / 9 September 2016 M
http://annisaa.salafymalangraya.or.id
http://bit.ly/nisaaassunnah
Nisaa` As-Sunnah