KAJIAN TAUHID
Dari kitab:
Tsalatsatul Ushul
(=Tiga Landasan Utama)
Penulis: Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab رحمه الله تعالى
Syarah/Penjelasan oleh:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى أله وصحبه ومن والاه، أما بعد:
Saudaraku seiman, semoga rahmat Allah dilimpahkan untukku dan untuk kalian semua, amin.
Kajian tauhid kita yang lalu sampai pada permasalahan ke 3 tentang BERDAKWAH, mengajak orang lain kepada ilmu ini.
Sekarang kita lanjutkan mengkaji tentang:
MEDAN-MEDAN DAKWAH
Medan dakwah banyak sekali, di antaranya adalah:
▪Berdakwah, mengajak orang untuk beriman kepada Allah melalui khutbah dan ceramah
▪Berdakwah dengan makalah-makalah.
▪Berdakwah melalui halaqah ilmiah (majlis taklim).
▪Berdakwah dengan menyusun tulisan, menyebarkan agama lewat media tulisan
Termasuk juga berdakwah pada majelis-majelis khusus, maka jika seseorang duduk di sebuah majelis khusus dalam acara undangan misalnya, maka ini juga merupakan medan untuk berdakwah kepada Allah.
Dakwah seharusnya disampaikan dengan cara yang tidak membosankan dan memberatkan, hal ini bisa diwujudkan dengan cara:
- Seorang da'i memaparkan masalah ilmiah kepada orang-orang yang ada dalam majelis tersebut, kemudian
- Melakukan diskusi dan tanya jawab
- Telah dimaklumi bersama bahwa bentuk diskusi dan tanya jawab mempunyai peranan besar untuk bisa memahami syariat yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, dan kadang-kadang cara ini lebih efektif daripada penyampaian melalui khutbah atau ceramah, tentunya dengan penyampaian yang perlahan dan jelas, seperti yang telah diketahui bersama.
Dakwah untuk beriman kepada Allah ini adalahtugas para Rasul dan juga merupakan jalan orang-orang yang ittiba`/mengikuti mereka dengan baik.
Apabila seseorang telah mengenal:
▪Sesembahannya,
▪Nabinya, dan
▪Agamanya
dan Allah telah memberinya taufik kepadanya, maka wajib baginya untuk berusaha menyelamatkan saudara-saudaranya dengan cara berdakwah kepada mereka kepada Allah ta'ala, dan juga menyampaikan kabar gembira berupa kebaikan kepada mereka.
Nabi صلى الله عليه وسلم telah bersabda kepada Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه ketika mengutusnya untuk memimpin perang Khaibar:
انفذ على رسلك حتى تنزل بساحتهم، ثم ادعهم إلى الإسلام، وأخبرهم بما يجب عليهم من حق الله تعالى فيه، فوالله لأن يهدي الله بك رجلا واحدا خير لك من حمر النعم
Nabi صلى الله عليه وسلم juga bersabda dalam riwayat Muslim:
من دعا إلى هدى كان له من الأجر مثل أجور من تبعه لا ينقص ذلك من أجورهم شيئا
ومن دعا إلى ضلالة كان عليه من الإثم مثل آثام من تبعه لا ينقص ذلك من آثامهم شيئا
Nabi صلى الله عليه وسلم juga bersabda dalam riwayat Muslim:
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
4. SABAR DALAM MENGHADAPI GANGGUAN DALAM DAKWAH
Bersambung in sya Allah
Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Kamis, 26 Rabi'ul Awal 1437 H / 7 Januari 2016
Website
http://annisaa.salafymalangraya.or.id
Channel Telegram
http://bit.ly/NisaaAsSunnah
Nisaa` As-Sunnah