KAJIAN FIQIH
Dari kitab Fiqh Al-Mar`ah Al-Muslimah
Penulis: Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله تعالى
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه، أما بعد:
أخواتي في الله رحمني ورحمكم الله
NIAT (MANDI) ADA EMPAT KEADAAN:
1. Niat mandi untuk mengangkat dua hadats secara bersamaan, maka terangkat/hilanglah hadats besar dan hadats kecil. Berdasarkan hadits, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
إنما الأعمال بالنيات
"Sesungguhnya amal itu tergantung pada niat." (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Niat mandi untuk menghilangkan hadats besar saja, dan tidak untuk hadats kecil.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah lebih memilih bahwa mandi itu untuk menghilangkan dua hadats sekaligus, berdalilkan firman Allah ta'ala:
وإن كنتم جنبا فاطهروا
"Dan jika kalian junub maka mandilah." (Al-Maidah: 6)
Maka jika mandi dengan niat mengangkat hadats besar maka itu sudah mencukupi, karena Allah tidak menyebutkan yang lain selain hanya mandi saja, dan inilah yang benar.
3. Niat mandi untuk membolehkan apa yang tidak boleh dilakukan kecuali dengan berwudhu, contohnya: shalat.
Jika niat mandi untuk shalat, dan tidak niat untuk mengangkat hadats maka terangkatlah dua hadats sekaligus. Sebab orang yang niat mandi untuk shalat maka terangkatlah dua hadats secara bersamaan, sebab shalat itu tidak sah kecuali dengan terangkat dua hadats.
4. Niat mandi untuk membolehkan apa yang boleh dilakukan hanya dengan mandi tanpa wudhu, contohnya: membaca Al-Quran, atau untuk berdiam di dalam masjid.
Jika mandi niatnya untuk bisa membaca Al-Quran saja, tanpa niat untuk mengangkat satu hadats ataupun dua hadats, maka terangkatlah hadats besarnya saja, jika dia akan shalat atau memegang mushaf, maka dia harus berwudhu.
Akan tetapi pada masa sekarang yang banyak dilakukan orang adalah, mereka mandi junub dengan niat:
- Untuk mengangkat hadats besar, atau :
- Untuk shalat
Maka niat yang demikian itu telah mengangkat dua hadats secara bersamaan.
HUKUM-HUKUM fiqih bagi orang junub:
Bersambung, insya Allah.
Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab hafizhahallah pada hari Selasa, 8 Dzulhijjah 1436 H / 22 September 2015
Nisaa` As-Sunnah