بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين، أما بعد:
In syaa Allah kita akan melanjutkan materi kita pada hari ini, yaitu
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين، أما بعد:
In syaa Allah kita akan melanjutkan materi kita pada hari ini, yaitu
FATAWA AL-MAR`AH AL-MUSLIMAH
Oleh: AL-IMAM MUQBIL BIN HADI AL-WADI'I RAHIMAHULLAH
نسأل الله العون...
FATWA KEENAM: PERINGATAN DARI BELAJAR DAN DUDUK MENGAMBIL ILMU DARI AHLUL BID'AH
Soal Keempat:
Sebagian wanita lulusan Universitas Al-Islamiyah mengadakan ceramah-ceramah dan kami tidak mampu untuk membantah mereka, maka apa yang harus kami lakukan?
Jawab:
Jika ceramah-ceramah tersebut untuk para wanita maka ini adalah perkara yang baik, dan jika terdengar (suaranya, pen.) dari luar maka Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
{َّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَّعْرُوفًا}
"Maka janganlah kamu tunduk (melembutkan suara) dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik." (Al-Ahzab: 23)
Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Muslim dari hadits Jabir tatkala beliau (Rasulullah shallallahu alaihi wasallam) melihat seorang wanita, maka beliau menemui istrinya dan menunaikan hajatnya dengannya, kemudian beliau bersabda,
إذا رأى أحدكم امرأة تعجبه فليأت أهله فإنما معها مثل الذي معها
"Jika salah seorang dari kalian melihat seorang wanita yang membuatnya terpesona, hendaknya ia segera mendatangi isterinya. Sesungguhnya isterinya memiliki apa yang dimiliki oleh wanita tersebut."
atau dengan yang semakna dengan ini.
Maka kita diperintahkan untuk mencontohi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
{ وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا }
"Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah." (Al-Hasyr: 7)
Maka apakah hal seperti ini dilakukan di zaman Nabi shallallahu alaihi wasallam?
{لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ}
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu." (Al-Ahzab: 21)
Adapun untuk kita fanatik dengan musuh-musuh Islam dan fanatik dengan orang-orang yang menyimpang; dan setelah ceramah-ceramah yang mendesing (tidak berfaedah, pen.) akhirnya adalah kerusakan dalam kerusakan, tidak ini dan tidak itu, dia yang miskin itu tidak bisa menjaga dirinya dan juga agamanya dan tidak bisa mengambil faedah darinya karena berkah itu datangnya dari Allah subhanahu wata'ala.
Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam,
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
"Tidaklah sekelompok orang berkumpul di suatu masjid (rumah Allah) untuk membaca Al Quran dan saling mempelajari di antara mereka, melainkan mereka akan diliputi ketenangan, rahmat, dan dikelilingi para malaikat, serta Allah akan menyebut-nyebut mereka pada malaikat-malaikat yang berada di sisi-Nya." (HR. Muslim)
Maka saya menasehatkanmu untuk tinggal di dalam rumahmu atau di masjidmu dan mengajarkan para pemudi yang semoga Allah memberi manfaat dengan mereka.
Dan Allah subhanahu wata'ala terkadang menjadikan maksiat sebagai sebab untuk kehancuran jiwa:
{إِنَّ الَّذِينَ يُحَادُّونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَٰئِكَ فِي الْأَذَلِّينَ}
"Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina." (Al-Mujadalah: 2)
{وَيَوْمَ حُنَيْنٍ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنكُمْ شَيْئًا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُم مُّدْبِرِينَ}
"Dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu di waktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah(mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai-berai." (At-Taubah: 25)
Disebabkan karena perkataan sebagian mereka: kami tidak akan dikalahkan pada hari ini karena (jumlah) yang sedikit.
Demikian juga pada perang Uhud:
{إِنَّ الَّذِينَ تَوَلَّوْا مِنكُمْ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ إِنَّمَا اسْتَزَلَّهُمُ الشَّيْطَانُ بِبَعْضِ مَا كَسَبُوا}
"Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antaramu pada hari bertemu dua pasukan itu, hanya saja mereka digelincirkan oleh setan, disebabkan sebagian kesalahan yang telah mereka perbuat (di masa lampau)." (Ali Imran: 155)
Dan kita tidak mengetahui keberadaan kemaksiatan ini sebagai sebab dari kehancuran jiwa.
Wallahul Musta'an.
Dari Gharatul Asyrithah 95-96
Fatawa Al-Mar`atul Muslimah lil Imam Al-Wadi'i rahimahullah hal. 37, cet. Maktabah Shan'a Al-Atsariyah
Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Ubaidah Ruqayyah Al-Ambuniyyah hafizhahallah pada hari Senin, 11 Syawal 1436 H / 27 Juli 2015
------------------------------
WA Nisaa` As-Sunnah