Bismillah…
الحمد لله، الصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن والاه، أما بعد:
In syaa Allah pada hari ini kita akan memulai dengan pelajaran kita di grup yang mubarok ini -In syaa ALLAH- yaitu:
“FATAWA AL-MAR`AH AL-MUSLIMAH” oleh Al-Imam Al-Wadi’i rahimahullah.
Sengaja kami memilih kitab ini karena diantara cara yang mudah agar
sesorang bisa memahami suatu pelajaran adalah dengan metode soal dan
jawab, dan metode ini telah dipakai oleh Rasul kita Shallallahu ‘alaihi
wasallam dan salafus sholih.
Sebelum kita memulai kami harapkan agar para member -Baarakallahu
fiikunna-bukan hanya sekedar membaca dan memahami setiap pelajaran yang
ada tapi juga dianjurkan untuk menulisnya, supaya pelajaran yang antunna
dapatkan tidak hilang begitu saja. Dan juga diamalkan dalam apa yang
telah dipelajari.
نسأل الله الكريم أن ينفعنا بهذه المجموعة وأن يثبت أقدامنا على الحق حتى نلقاه.
FATAWA AL-MAR`AH AL-MUSLIMAH
Oleh: AL-IMAM AL-WADI’IY RAHIMAHULLAH
FATWA PERTAMA:
FATAWA AL-MAR`AH AL-MUSLIMAH
•••••••••••••••••••••
AL-AQIDAH AS-SALFIYYAH
SOAL 1:
Sebagian wanita telah mendengar kata “Aqidah” akan tetapi mereka tidak
mengetahui sedikitpun dari aqidah, maka apa itu aqidah, apa pentingnya
aqidah dan apa hukum mempelajarinya?
JAWAB:
الحمد لله رب العالمين وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه
أجمعين، وأشهد أن لٱ إله إلا الله وحده لٱ شريك له وأشهد أن محمدا عبده
ورسوله، أما بعد:
Al-‘Aqidah adalah hal-hal yang mencakup keyakinan dari tauhid kepada Allah Subhanahu waTa’ala; tauhid ar-rububiyyah, tauhid al-uluhiyyah dan tauhid al-asma wash-shifat, dan juga hal-hal yang mencakup keimanan kepada para nabi yang telah lalu dan juga keimanan kepada perkara-perkara yang akan datang pada hari kiamat, neraka dan surga, timbangan amalan, ash-shirath (Jembatan diatas neraka, pent). Dan sebaik-baik kitab yang telah ditulis tentang (permasalahan) aqidah adalah kitabnya Ath-Thahawiy rahimahullah dan jika memungkinkan baginya maka disertai (membaca) syarahnya yang dikarang oleh Ibnu Abil ‘Izz, maka itu lebih bail, jika tidak memungkinkan maka pada kitab tersebut (Ath-Thahawiyyah) sudah terdapat kebaikan yang banyak.
Adapun hukum mempelajari ilmu aqidah adalah perkara yang WAJIB dan
dia termasuk dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
(( طلب العلم فريضة على كل مسلم ))
“Menuntut ilmu WAJIB atas setiap muslim” [1]
Mempelajari aqidah adalah WAJIB atas laki-laki dan perempuan. na’am,
dan perkara bagi perempuan terdapat kemudahan didalamnya, demikian juga
orang yang dahulunya awam; adapun penuntut ilmu maka dia butuh untuk
mempelajari aqidah secara keseluruhan, dia pelajari dalil-dalilnya dari
al-Qur`an dan apa yang sah dari sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam.
Dan juga telah ditulis kitab tentang aqidah seperti kitab
Asy-Syari’ah oleh Al-Ājurriy, As-Sunnah oleh ‘Abdullah bin Ahmad,
At-Tauhid oleh Ibnu Khuzaimah, As-Sunnah oleh Ibnu Abi ‘Āshim, dan juga
As-Sunnah oleh Muhammad bin Nashr Al-Marwaziy, Syarah I’titiqad Ahlis
Sunnah oleh Al-Lalikaa`i dan dia termasuk dari kitab yang lengkap.
Maka penuntut ilmu perlu mempelajari semisal kitab-kitab ini yangmana
dia memuat semua dasar-dasar aqidah ahlussunnah, khususnya kitabnya
Al-Laalika`i karena didalamnya disebutkan tentang Al-Qadar, Kemuliaan
para wali-wali (Allah), dan disebutkan juga didalamnya (pembahasan) yang
lain tentang aqidah, semoga Allah membalasnya dengan kebaikan.
Yang perlu diperhatikan adalah (yang membahas ilmu) sepantasnya bagi seorang muslim ahkan wajib untuk saya mempelajarinya.
Dan termasuk kitab yang terbaik tentang aqidah adalah (kitab)
Al-‘Aqidah Al-Washithiyyaj oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah demikian
juga syarahnya misal At-Tanbihaat As-Sunniyyah, Kitab At-Tauhid milik
Syaikh Muhammad bin Abdilwahhab, Al-Qaul Al-Mufiid Fii Adillatit Tauhid
oleh Syaikh Muhammad bin Abdilwahhab Al-‘Abdali Al-Wushobi, Fathul
Majiid juga termasuk kitab yang berharga, dan memungkinkan bagi yang
ingin membaca dan menulis mengambil faedah dari (kitab) Al-Qaul
Al-Mufid dan Kitabut Tauhid milik kedua syaikh Muhammad bin Abdilwahhab
An-Najdi dan Al-‘Abdali.
===============
[1] HR. Abu Ya’la [2837] dan selainnya dari Anas radhiyallahu ‘anhu, dan di shahihkan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Al-Misykah
As`ilah Nisaa` Lahj.
Sumber: Fatawa Al-Mar`ah Al-Muslimah Lil Imam Al-Wadi’iy Rahimahullah [Hal. 18-19]
———–****———–
Alih Bahasa: Ummu ‘Ubaidah Ruqayyah Al-Ambuniyyah
————-****———–
WA Nisaa’ As-Sunnah